NU Garis Lurus: Gus Dur Wali Palsu Pemecah Belah Persatuan Ummat Islam

Sarkub ~ NU Garis Lurus: Gus Dur Wali Palsu Pemecah Belah Persatuan Ummat Islam
NU Garis Lurus banyak memposting artikel yang menyingkap kesalahan Gus Dur. sangat pantas apabila Warga NU yang mencintai Gus Dur sangat marah dengan apa yang sudah dilakukan oleh NU Garis Lurus.
Bahkan dalam salah satu postingan NU Garis Lurus, Website NU Garis Lurus terang terangan menyatakan bahwa Gus Dur Wali Palsu yang memecah belah Persatuan ummat islam.

Mbah Mangli: Wali Allah Yang Tidak Pernah Mau Mengikuti Gus Dur

Bagi orang Jawa Tengah , khususnya daerah Magelang dan sekitarnya , nama KH Hasan Asy ’ ari atau mbah Mangli hampir pasti langsung mengingatkan pada sosok kyai sederhana, wali Allah yang penuh karomah.
Mbah Mangli atau Syaikh Ahmad Jauhari Umar dilahirkan pada hari Jum’at legi tanggal 17 Agustus 1945 jam 02.00 malam, yang keesokan harinya bertepatan dengan hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang diproklamirkanoleh Presiden Soekarno dan Dr. Muhammad Hatta. Tempat kelahiran beliau adalah di Dukuh
Nepen Desa Krecek kecamatan Pare Kediri Jawa Timur.

KAROMAH
Berdasar cerita yang beredar di masyarakat, KH Hasan Asy’ari atau lebih dikenal dengan nama Mbah Mangli, bisa mengisi pengajian di beberapa tempat sekaligus dalam waktu bersamaan. Ia bisa mengisi pengajian di Mangli,
namun pada saat bersamaan juga mengaji di Semarang, Wonosobo, Jakarta, dan bahkan Sumatra.
Ia juga tidak memerlukan pengeras suara (loud speaker) untuk berdakwah seperti halnya kebanyakan kiai lainnya. Padahal, jamaah yang menghadiri setiap pengajian Mbah Mangli mencapai puluhan ribu orang.
Menurut sesepuh Dusun Mangli, Mbah Anwar (75), warga Mangli sangat menghormati sosok Mbah Mangli. Bahkan, meski sudah meninggal sejak 2007, nama Mbah Mangli tetap harum.
Setiap hari ratusan pelayat dari berbagai daerah memadati makamnya yang berada di dalam kompleks pesantren.
Konon lagi pada saat pengajian bubar, selepas mengucap salam penutup, Mbah Mangli langsung dapat berjalan dengan kecepatan kilat meninggalkan arena pengajian untuk berpindah medhar sabdo di tempat lain. Konon pula Mbah Mangli setiap hari Jumat selalu ngrawuhi sholat Jumat di Masjidil Haram. Inilah yang disebut sebagai ilmu melipat bumi, dalam sakedeping mata bisa berpindah tempat di berbagai penjuru dunia.
Mbah Mangli menyebarkan Islam di lereng pegunungan Merapi-Merbabu-Andong dan Telomoyo. Ia juga merupakan Mursyid Tariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah. Dialah yang berhasil mengislamkan kawasan yang dulu menjadi markas para begal dan perampok tersebut.
Pada masa itu, daerah tersebut dikuasai oleh kelompok begal kondang bernama Merapi Merbabu Compleks (MMC).
“Tantangan beliau sangat berat. Para begal membabat lahan pertanian penduduk dan mencemari sumber mata air pondok. Warga Mangli sendiri belum shalat meski sudah Islam.
Kebanyakan warga kami hanya Islam KTP,” ungkap Kepala Dusun Mangli Suprihadi.
Dusun Mangli terletak persis di lereng Gunung Andong. Dengan ketinggian 1.200 dpl, bisa jadi pesantren ini adalah yang tertinggi di Jawa Tengah.
Dengan arif, Mbah Mangli tidak melawan berbagai ancaman dan gangguan dari para rampok dan begal. Ia justru mendoakan mereka agar memperoleh kebahagiaan dan petunjuk dari Allah SWT. Keikhlasan, kesederhanaan, dan
ketokohan ini pula yang membawa Mbah Mangli dekat dengan mantan wapres Adam Malik dan tokoh-tokoh besar lainnya.
Meski terkenal di mana – mana , beliau selalu hidup sederhana . Beliau sering diundang ke sana ke mari untuk mengisi pengajian. Pada saat mengisi pengajian, di mana pun ia dan dalam kondisi apa pun , Mbah Mungli tidak
pernah memakai alat pengeras suara, meskipun jamaahnya sangat banyak , hingga berbaris dengan jarak jauh. Namun, masyarakat tetap sangat menyukai isi pidatonya dan mendengar suara beliau.
Kadang panitia sengaja menyelipkan amplop uang kepada Mbah Mangli , namun beliau dengan halus menolaknya , dan biasanya beliau mengatakan : “Jika separoh dari jamaah yang hadir tadi mau dan berkenan menjalankan apa
yang saya sampaikan tadi , itu jauh lebih bernilai dari apapun , jadi mohon jangan dinilai dakwah saya ini dengan uang , kalau tuan mau antar saya pulang saya terima , kalau kesulitan ya gak papa saya bisa pulang sendiri”
Mbah Mangli dikaruniai karomah ” melipat bumi” yakni bisa datang dan pergi ke berbagai tempat yang jauh dalam sekejap mata. Di sisi lain, beliau dikenal sebagai seorang yang memiliki kemampuan psikokinesis tinggi.
Misal, dia dapat mengetahui tamu yang akan datang beserta maksud dan tujuannya . Seperti orang yang bermaksud untuk makan jeruk bersilaturrahim pada rumah Mangli . Dia menyambut dengan memberikan jeruk. salah
satu wejangannya adalah: “apik ning menungsa, durung mesthi apik ning Gusti ”
Keistimewaan Mbah Mangli yang lain, ia dapat mengetahui maksud setiap jamaah yang datang, apa permasalahan mereka dan langsung dapat memberikan nasehat dengan tepat sasaran.
Pernah seorang jamaah datang ke pengajian dengan membawa uang ibunya yang semestinya dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangganya. Di tengah pengajian, Mbah Mangli langsung menyindir orang tersebut dan
menasehatinya agar uang tersebut dikembalikan dan ia segera memohon maaf kepada ibunya tersebut.
Pernah juga seorang tamu datang ke pesantren Mbah Mangli. Sejak dalam perjalanan sang tamu tersebut sudah membayangkan mendapatkan suguhan buah jeruk yang sangat ranum dan menghilangkan rasa dahaganya selepas
menempuh perjalanan jauh. Dan sesampainya di tempat Mbah Mangli, apa yang ia dapatkan?
Mbah Mangli benar-benar menyuguhinya dengan hidangan jeruk keprok yang sangat segar. Pucuk dicinta ulampun tiba!
SOSOK ANTI GUS DUR
Pada akhir tahun 99 ,Gus Dur memecah belah persatuan kaum muslimin dengan membuat partai baru beraliran sekuler hingga banyak ulama NU Aswaja yang tertipu pun mengikutinya. Namun tidak dengan Mbah Mangli, Beliau tetap istiqomah berada pada partai Islam hingga akhir wafatnya. Beliau pun menjadi hujjah para ulama lurus kala itu bahwa Mbah Mangli ada di pihak yang benar dan Wali palsu di pihak yang salah. Dan karena memang benar Wali Allah maqom beliau sampai saat ini tetap utuh dan tidak pernah ambles.Alhamdulillah.

Sumber: » Mbah Mangli: Wali Allah Yang Tidak Pernah Mau Mengikuti Gus Dur http://www.nugarislurus.com/2015/03/mbah-mangli-wali-allah-yang-tidak-pernah-mau-mengikuti-gus-dur.html#ixzz3kQTDpngm
NUGarisLurus
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike
Follow us: @NuGarisLurus on Twitter | 467428066729602 on Facebook

Sarkub
Saya disini tidak akan membahas Gus Dur waliyullah atau bukan, karena saya tidak tahu mengenai maqam seseorang disisi Allah. namun benar ataupun tidak, saya kurang setuju apabila Gus Dur dihina begini, karena beliau kan sudah tiada, jadi menurut saya kurang baik apabila kita menghina orang yang sudah tiada.
Selain itu, menurut saya tiada manfaatnya kita membuka aib beliau, karena toh beliau sudah tiada.
Jadi saran saya buat penulis di NU Garis Lurus untuk tidak publikasi artikel semacam artikel ini.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Gusduriyun itu berlebihan mencintai gus dur, bahkan berusaha meyakinkan semua orang bahwa gusdur wali. untuk diterima pendapat gus dur wali, bahkan harus buat buat juga gk ap2
seperti contoh artikel berikut:

Inilah Kehebatan Gus Dur Yang Diakui Mbah Maimoen Zubair

MusliModerat.Com - Sebuah pertanyaan menggantung di hati KH Maimun Zubeir, salah satu kiai sepuh NU asal Sarang Jawa Tengah. Amalan apa yang dilakukan oleh Gus Dur sehingga sampai meninggal pun orang terus menghormatinya, masyarakat berduyun-duyun tak henti-hentinya menziarahi makamnya. Boleh dikata penghormatan yang diberikan melebihi kepada ayah dan kakeknya, para pendiri dan generasi awal NU yang keduanya jug mendapat gelar pahlawan nasional.

Pertanyaan ini akhirnya menjadi diskusi bersama dengan H Nasihin Hasan, mantan ketua PP Lakpesdam NU dan aktifis LSM senior, saat kiai sepuh ini berkunjung ke rumahnya di kawasan Kebun Jeruk Jakarta.

“Saya juga kaget mendapat pertanyaan ini. Ini pertanyaan yang dalam sekali dan membuat saya berfikir, Gus Dur ada apanya, kok melebihi ayahnya, melebihi kakeknya. Kiai Maimun juga bilang, ia tahu semua tentang kakehnya, tentang ayahnya, tapi mereka berdua tidak seperti itu”

Ia menuturkan, Meskipun semasa hidup Gus Dur dan kiai Maimun selalu menghormati, tapi Kiai Maimun tak jarang berseberangan terhadap beberapa sikap Gus Dur yang dianggap nyleneh. Perdebatan intelektual biasa yang memperkaya khazanah keilmuan di lingkungan NU.

Merenunglah mereka berdua dalam kesunyian atas pertanyaan pelik ini. Akhirnya diidentifikasikanlah sejumlah sikap dan tindakan Gus Dur yang membuat ia menjadi orang besar.

Mereka berdua menemukan tiga kelebihan Gus Dur. Pertama, ia orang yang sangat dermawan atau loman. Ketika orang membutuhkan apa yang dia punya, diberikan, padahal kebutuhannya bukan main untuk keluarga. Kisah tentang ini salah satunya bisa dibaca di edisi Gus Dur Wali 52 dengan link http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/36352/Warta/Nasib_Mobil_Citroen_Merah_dan_Pabrik_Kecap_Gus_Dur.html

Kelebihan kedua adalah, silaturrahmi. Kemana pun pergi, ia selalu berusaha mengunjungi teman yang dekat dengan lokasi tersebut. “Ia tidak peduli, pokoknya adal lewat, ada teman, pasti diampiri. Kalau perlu dicari orangnya,“

Karena sering berkunjung ke teman-temannya, akhirnya Gus Dur juga banyak menerima tamu di Jakarta. “Kalau dibilang zaman sahabat Nabi, Abdurrahman Wahid, banyak tamunya sehingga masak terus, sehingga banyak abunya di rumah,“

Kelebihan ketiga adalah pemaaf, “Orang tidak tahu bahwa Gus Dur pemaaf. Saya banyak kesalahan, tapi dilupakan, asal kemudian kita baik-baik, tapi kalau kita dendam, dia lebih dendam lagi.“

Suatu ketika ada Kiai yang menuduh Gus Dur pendukung zionis, Nasihin menuturkan Gus Dur tak melupakan peristiwa itu, tetapi kiai tersebut akhirnya dimaafkan dan malam diberi posisi strategis.

Kewalian Gus Dur juga bisa dilihat dari perspektif rasional. Istilah wali memang banyak dipakai di Indonesia, ada wali murid, wali sekolah, wali nikah dan sejenisnya yang semuanya berarti mewakili.

Gus Dur, merupakan wali Indonesia dalam arti yang sebenarnya, mewakili rakyat Indonesia, bahkan bukan hanya mewakili komunitas NU untuk memperjuangkan keadilan.

“Kalau sudah membela manusia yang tertindas, pasti dekat dengan Allah. Jadi jangan dilihat dari aspek, wah dia bisa ngomong dengan kuburan, kalau dia memiliki kemampuan itu, karena kemampuan dia. Saya menerjemahkannya ke sana, pembelaannya pada kemanusiaan,“ tandasnya.

Sumber: ^_^ http://www.muslimoderat.com/2015/08/inilah-kehebatan-gus-dur-yang-diakui.html#ixzz3kRIcjFP4

Anonim mengatakan...

artikel lainnya:
Gus Dur, Orang Yang Paling Dermawan Di Indonesia

MusliModerat.Com - Jika anda datang ke tempat Gus Dur, anda akan diterima dengan baik, butuh saran dan nasehat, ia akan memberi masukan, bahkan jika membutuhkan uang untuk keperluan ummat, ia tak segan-segan memberikan apa yang dimilikinya, sekalipun secara pribadi ia sangat membutuhkan.

Ciri umum para kiai memang seperti itu, siap didatangi masyarakat kapan saja untuk menerima keluh kesah dari ummat, tetapi pengorbanan yang dilakukan oleh Gus Dur melampaui prestasi rata-rata para kiai sehingga penghormatan yang diberikan kepadanya juga jauh lebih tinggi, apalagi dengan sejumlah karomah yang dimilikinya. Masyarakat menyebutnya wali.

Nasihin Hasan, teman akrab Gus Dur dalam aktifitas LSM, memiliki kisah yang bisa menjadi teladan tentang pengorbanan Gus Dur.

Tahun 80-an, mereka berdua bergiat di LSM Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M). Untuk beraktifitas, Gus Dur kala itu sudah memiliki sebuah mobil merk Citroen kecil berwarna merah, yang seringkali ditaruh di kantor P3M.

Suatu ketika, Gus Dur berencana meningkatkan kesejahteraan keluarga, maklum ada istri dan sejumlah anak yang harus disiapkan biaya sehari-hari dan kebutuhan sekolahnya yang semakin hari semakin besar.

Usaha yang digagas adalah mendirikan pabrik kecap. Sayangnya, biaya investasi awalnya belum punya. Lalu muncullah ide untuk melego mobil merah itu. Nasihin menuturkan, ia diminta bantuan Gus Dur untuk menjualkan.

Setelah ditawarkan ke sana-sini, beberapa bulan kemudian, terjuallah Citroen kecil tersebut dengan harga tiga juta rupiah. Maklum sudah mobil rongsokan. Sinta Nuriyah, istri Gus Dur juga sudah menunggu-nunggu uangnya agar bisnis bisa segera dimulai.

Singkat cerita, transaksi dilakukan, mobil sudah berpindah tangan, digantikan dengan uang segepok yang ditaruh dalam amplop yang oleh Nasihin segera diantar ke rumah Gus Dur.

“Ngak sampai satu hari, ada seorang kiai datang. Ngak tahu gimana ceritanya, duit dalam amplop yang belum dihitung itu diserahkan semuanya ke kiai tersebut,“ kata Nasihin yang menjadi ketua PP Lakpesdam periode 2004-2010 ini.

“Yang kena kan Saya, ditanyain ibu Sinta Nuriyah"
"Bagaimana uangnya yang sudah ditunggu berbulan-bulan itu?" tanya Ibu Sinta
"Ya saya ngak tahu,“
"Trus bagaiman rencana bikin pabrik kecapnya?"
"Ya, saya juga ngak tahu," jawab Nasihin.
Lemaslah mereka berdua dan bubarlah rencana membikin pabrik kecap yang sudah dirancang dalam waktu lama itu,tak ada biaya lagi sementara mobil juga sudah berpindah tangan.

Bagaimana sikap anda jika menghadapi situasi serupa yang dialami Gus Dur?

Sumber: ^_^ http://www.muslimoderat.com/2015/08/gus-dur-orang-yang-paling-dermawan-di.html#ixzz3kRJidvz4

Anonim mengatakan...

Saking gila gusduriyun sampai2 menyatakan gusdur mengalahkan ayah dan kakeknya. aneh, mengalahkan bidang apanya?
amalnya masih banyak subhat kok bisa mengalahkan KH Hasyim Asy'ari?
muji ya muji, tapi jangan terlalu, apalagi sampai2 menyatakan kh maimun zubair mengklaim seperti itu, rasanya sangat tidak mungkin. saya rasa itu hanya karangan sipenulis saja.
poin kedua:
kalau hanya uang segitu dan kebutuhannya hanya segitu, dan ditambah amal lainnya, masih banyak kyai yg lebih dari itu, akan tetapi terkenalnya di dunia tidak seperti gus dur.
kalau gus dur begitu karena kedermawanannya, apa kh hasyim asy'ari tidak begitu karena beliau kikir?
Gak mungkin lah. makanya kalau muji orang itu sewajarnya saja. cinta boleh, tapi jangan cinta buta dan menganggap semua yg dilakukan kekasihnya benar

Posting Komentar

NU Garis Lurus: Gus Dur Wali Palsu Pemecah Belah Persatuan Ummat Islam - Sarkub