Sarkub ~ Mahrus Ali Ikut Membahas Islam Nusantara, ini pembahasannya
BUKAN ISLAM, TAPI KAFIR NUSANTARA !
Abu Husein At-Thuwailibi menulis
Saya bukan Takfiri, Saya Sunni.
Takfri itu ialah orang yang mudah mengkafirkan yang tidak dikafirkan Allah dan Rasul-Nya. Sementara saya Sunni In Syaa' Allah.
Semua ormas islam adalah Saudara saya; NU, Muhammadiyyah, Al-Washliyyah, Persis, DDII, Wahdah Islamiyyah, Salafi, Tarbiyyah, Hidayatullah, Hasmi, FPI, MMI, Jama'ah Tabligh, dll semuanya adalah saudara saya yang insya' Allah akan memenuhi Surga firdaus dengan masing-masing pintu yang mereka lalui.
Saya tidak mengkafirkan siapapun kecuali yang yang di kafirkan Allah dan Rasul-Nya. Demikianlah Manhaj Salafus Shalih Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang saya yakini.
Musuh saya adalah Syi'ah, Mulukiyyah, Shufi Ekstrem, Komunis, Sekuler, Liberal, Ahmadiyah, LDII, dll.
Bagi saya, para penggagas Islam Nusantara adalah MURTAD.
Yang namanya murtad ya kafir. Dan barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang kafir maka dia kafir.
- Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya nusantara !
- Islam diturunkan di arab dan dengan bahasa arab, bukan di nusantara atau dengan bahasa indonesia ! itu fakta !
- Islam Nusantara bukan anti arab, tapi anti Islam itu sendiri.
Setelah saya cermati dan saya teliti, ruh liberalisme dan zindiqisme yang terkandung dalam gaya "Islam Nusantara" terasa begitu kental. Mulai dari kebebasan dan menghalalkan yang haram. Antipati terhadap islam, tapi mendukung gerakan HOMO NUSANTARA. maka, tanpa memaksakan orang lain untuk meyakini apa yang saya yakini, saya meyakini bahwa mereka adalah KAFIR NUSANTARA !
Dan kalau mereka mati tidak di bungkus dengan kain kafan, tapi pakai batik nusantara !!
http://mantankyainu.blogspot.com/2015/08/bukan-islam-tapi-kafir-nusantara.html
APA MUNGKIN ASWAJA NUsantara BISA MENJAWAB PERTANYAAN BERIKUT INI:
1. Apa dosa terbesar bagi seorang muslim, dan apa saja usaha aswaja di NUsantara untuk menanggulangi potensi-potansi dosa besar tsb?
2. Apabila terjadi perselisihan (ikhtilaf) diantara kaum muslimin, apa solusi yg terbaik untuk diterapkan?
3. Apa syarat agar amal ibadah kita bisa diterima oleh Alloh Ta’ala?
4. Sunnah Rasululloh itu banyak ragam dan contohnya, lantas apa saja sunnah-sunnah Rasululloh yang telah diterapkan / direalisasikan oleh kaum aswaja di NUsantara…?
5. Jauh sebelum aneka ritual bid’ah menyebar ke pelosok NUsantara, Rasululloh telah berulang kali memperingatkan akan bahayanya bid’ah dalam agama. Pertanyaan: Apa saja usaha kaum aswaja di NUsantara untuk menanggulangi bahaya bid’ah tsb?
6. Syari’at adalah hukum dan aturan dari Al-Khalik yang mesti kita laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari, kenapa kaum aswaja NUsantara selalu menolak ditegakkannya hukum syari’at di NUsantara?
7. Cinta kepada Alloh dan Rasul-Nya adalah harga mati dan mutlak bagi seorang muslim, lantas apa bukti kongkrit kaum aswaja NUsantara dalam merealisasikan memcintai Alloh dan Rasul-Nya, sebagaimana cintanya para Sahabat kepada Alloh dan Rasul-Nya…???
8. Ilmu agama itu harus diawali dengan Qollalloh dan Qollarasul, tapi kenapa kaum aswaja NUsantara lebih mengedepankan perkataan kyai dan habibnya dibandingkan dengan Firman Alloh dan sabda Rasululloh…???
9. Mendirikan organisasi, berbangga dg baju seragam, mendewakan atribut dan simbol-simbol organisasi/partai, dan memajang foto / gambar tokoh adalah ciri khas kaum aswaja di NUsantara. Apakah perkara-perkara tsb diperintahkan oleh Alloh dan Rasul-Nya atau justru sebaliknya?
10. Kenapa kaum aswaja NUsantara, lebih mencintai bahkan bisa bekerja sama dengan kaum nasrani, hindu, budha, dan syi’ah, ketimbang bersinergi dalam dakwah yang haq, memurnikan tauhid untuk memberantas kesyirikan !?
11. Seluruh Nabi dan Rasul yang Diutus, pasti mempunyai musuh bebuyutan, yaitu kaum jahiliyyah yg selalu merasa terganggu dengan hadirnya Nabi dan Rasululloh, karena mereka senantiasa memberantas kepercayaan dan penyembahan kepada para roh leluhur & merusak adat budaya nenek moyangnya. Demikian juga kaum aswaja di NUsantara, dimana watak, perilaku dan sifat-sifatnya persis kaum jahiliyyah yang tidak bisa menerima, bahkan cenderung memusuhi kepada setiap pendakwah tauhid, pemurnian agama dari pengaruh / isme ajaran sesat agama kafir. Kenapa hal itu bisa terjadi?
http://mantankyainu.blogspot.com/2015/04/apa-mungkin-aswaja-nusantara-bisa.html
0 komentar:
Posting Komentar